Bibir Satria tertarik sebelah setelah mendengar perkataan wanita berambut panjang tersebut. “Lebih baik aku membus*k di penjara daripada harus memenuhi permintaanmu." Satria menantang. Ia melipat kedua tangannya di d**a. Sementara surat panggilan dari polisi ada di tangan kanan. “Padahal syaratnya sangat mudah. Urungkan niat Abang menceraikanku dan aku akan mencabut laporan.” “Kali ini kamu nggak akan bisa mempengaruhiku lagi. Aku sudah mati rasa sama kamu. Apa pun yang terjadi, kita akan tetap pisah.” Rosa yang biasanya dikejar-kejar Satria, kini berbalik mengejar. Bukan tanpa alasan Rosa melakukan itu. Ia berkaca pada mamanya. Meskipun hidup bergelimang harta, ia sering melihat sang mama melamun. “Nggak apa-apa kesepian. Asal harta kita banyak.” Meskipun kalimat itu sering terucap