Bab 120. Ajakan Rujuk

1122 Kata

Semua orang yang ada di dalam rumah itu, menoleh dan menunda sebentar acaranya. Zia terpaku ketika melihat orang tersebut. Dunianya seolah-olah berhenti saat itu juga. Keringat dingin membasahi tubuh wanita bergamis nude tersebut. “Nilna.” Tamu itu memanggil dengan suara bergetar. Pandangannya kini terfokus kepada wanita bercadar. “Maafkan Abang,” lanjutnya. Semua orang yang ada di sana, menatapnya. Satria. Pria itu lalu melihat ke arah bocah yang dipangku seraya memeluk Faruq. Mata bocah itu sesekali terpejam karena mengantuk. Satria baru sadar. Ia seperti melihat cerminan dirinya saat kecil dulu pada bocah itu. “A-apa itu anak Abang?” Tenaga Zia seperti hilang entah ke mana. Ia hanya bisa diam di tempat. Wanita itu memeluk erat lengan Farah, seolah-olah sedang mencari perlindungan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN