Happy Reading. "Maafkan saya Bu Fara, saya khilaf dan saya juga sudah minta maaf pada Pak Sena, semuanya sudah berlalu," jawab Lidia. Kali ini Fara mengangkat dagunya menatap Lidia dengan tatapan tajam, wanita itu harus membuktikan bahwa Fara tidak suka jika ada wanita lain yang menggoda suaminya, apalagi mengirim pesan malam-malam untuk mengutarakan isi hatinya. Bukankah itu sudah termasuk ciri-ciri pelakor? Atau biasa disebut bibit-bibit pelakor yang mulai tumbuh. Seharusnya kalau Lidia ini paham, dia tidak perlu chat pada suami orang apalagi mengutarakan kata-kata cinta. "Mbak Lidia seharusnya punya rasa malu untuk mencintai suami saya, bahkan masih terang-terangan mendatangi suami saya dan juga mengirim pesan malam-malam seperti itu, saya nggak terima! di sini saya sebagai perempuan
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari