I always protect you

1522 Kata
Nicholas baru saja memeriksa keadaan pasien yang tadi ia operasi dan setelah ia periksa keadaannya sudah stabil hanya menunggu sampai pasien itu sadar dan dipindahkan ke kamar pasien. Dan sekarang Nicholas kembali ke ruang kerjanya untuk mengganti bajunya dan bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya tapi ketika Nicholas bersiap-siap untuk pulang tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ketika Nicholas melihat siapa yang menelepon dirinya tanpa pikir panjang Nicholas langsung mengangkat teleponnya. "Iya Ma," jawab Nicholas ketika mengangkat telepon dari sang ibu. "Kamu masih ada di rumah sakit atau udah perjalanan pulang?" tanya sang Mama langsung. "Aku masih di rumah sakit Ma tapi sebentar lagi aku mau pulang ke rumah Mama. Memangnya ada apa Ma?" tanya Nicholas balik. "Nanti sebelum pulang ke rumah kamu beli bunga atau mungkin makanan yang disukai oleh Vanilla biar suasana hatinya berubah menjadi lebih baik lagi," jawab Alya kepada sang putra. Nicholas mengerutkan keningnya ketika mendengar penuturan dari sang Mama. Kenapa sang Mama tiba-tiba meminta dirinya membeli bunga atau barang apapun yang bisa membuat suasana hati sang istri membaik? Apa ada masalah yang membuat suasana sang istri memburuk? Karena Nicholas sangat tahu jika sang istri selalu senang bila jalan dengan sang Mama karena memang sang istri sudah menganggap mamanya seperti Mama kandungnya sendiri. Jadi Nicholas heran kenapa suasana hati sang istri memburuk. "Maksud Mama apa? Vanilla baik-baik aja kan?" tanya Nicholas memastikan. "Mama gak bisa cerita banyak soalnya takut Vanilla kembali dari toilet jadi nanti aja Mama ceritanya sama kamu. Yang paling penting saat ini adalah nanti sebelum kamu sampai rumah jangan lupa beli apa yang Mama bilang tadi. Mama juga setelah ini bakal langsung kembali ke rumah dan bakal masak makan malam sama Vanilla juga jadi kamu melakukan apa yang Mama minta. Ok Nicho?" tanya Alya lagi. "Ok Ma. Setelah ini Nicho juga akan pulang ke rumah dan sebelumnya aku akan membeli sesuatu yang membuat suasana Vanilla akan membaik lagi," jawab Nicholas mengerti. Untuk saat ini Nicholas akan mengikuti apa yang sang Mama katakan walaupun ia tak tahu masalah yang sedang dialami oleh sang istri. Mungkin nanti ketika ia sampai di rumah baru ia akan bertanya secara langsung. "Good. Kalau begitu Mama tutup teleponnya dulu dan Mama tunggu di rumah aja. Kamu hati-hati dijalan dan gak usah pakai ngebut segala," pesan Alya kepada Nicholas. Setelah itu sang Mommy pun menutup ponselnya karena sang Mommy bilang jika sang istri sedang jalan kearahnya. Nicholas sendiri langsung bergegas membersihkan dirinya dan mengganti bajunya. Ia harus segera pulang ke rumah untuk mencari tahu apa yang terjadi kepada sang istri. Karena Nicholas tahu benar sifat sang istri yang tak mudah marah ataupun sakit hati dengan hal-hal sepele atau sampai membuat suasana hatinya memburuk dengan cepat kalau sampai hal itu terjadi maka ada sesuatu yang benar-benar sudah keterlaluan. Maka dari itu Nicholas harus segera pulang untuk memastikan secara langsung. Setelah mengganti baju operasi dengan baju biasa Nicholas langsung keluar dari ruang kerjanya dan berjalan menuju kearah tempat parkir. Ketika ia sedang berjalan tiba-tiba ada telepon yang baru masuk dan ternyata yang menelponnya adalah salah perawat yang mengatakan jika kondisi pasien tiba-tiba memburuk. Tanpa pikir panjang Nicholas langsung berjalan ke ruang ICU untuk melihat keadaan pasiennya. Walaupun ia ingin pulang lebih awal tapi kenyataannya ada kondisi yang membuatnya tak mungkin untuk pulang lebih awal. Semoga saja ia tak lama berada disini sehingga ia bisa segera sampai di rumah. Sementara itu Vanilla yang tadinya pergi ke toilet sekarang berjalan kearah sang Mama mertua yang sedang menunggu dirinya. "Maaf Ma kalau kelamaan nunggunya," kata Vanilla merasa tak bersalah. "Gak apa-apa sayang. Sekarang kita mau pergi kemana dulu? Mau langsung pulang atau kamu mau beli sesuatu dulu?" tanya Alya kepada sang menantu. "Kalau aku sih udah gak mau beli apa-apa lagi. Atau kita beli Snack atau buah aja Ma buat kak Nicho sama Papa. Menurut Mama gimana?" tanya Vanilla balik. "Boleh juga saran dari kamu sayang. Mama baru ingat kalau buah di rumah sudah habis," jawab Alya setuju dengan saran dari sang menantu. "Kalau gitu kita beli buah dulu baru setelah itu pulang ke rumah dan menyiapkan makan malam. Soalnya takutnya nanti kak Nicho sudah pulang makan malam belum siap. Jadi setelah beli buahnya langsung pulang ke rumah," kata Vanilla menambahkan. "Kamu benar sayang kalau begitu kita harus cepat-cepat sampai di rumah," jawab Alya setuju dengan saran sang menantu. Setelah itu Vanilla dan juga sang Mama mertua segera pergi ke supermarket untuk membeli buah seperti yang sudah direncanakan tadi karena setelah ini mereka juga harus segera memasak untuk makan malam. Di ruang ICU Nicholas sedang memeriksa keadaan pasien yang tiba-tiba keadaannya menurun tapi setelah Nicholas mencoba memberikan pertolongan kepada pasien itu dan untungnya nyawanya tertolong. "Pantau pasien selama 24 jam kedepan. Jika keadaannya kembali memburuk langsung hubungi saya. Saya sudah memberikan obat sampai besok jadi seharusnya semuanya akan baik-baik saja," pesan Nicholas kepada perawat yang ada disana. "Baik dokter Nicholas," jawab perawat itu mengerti. Setelah itu Nicholas kembali melanjutkan langkahnya menuju ke parkiran mobil untuk pulang dan bisa bertemu dengan sang istri. Sedangkan Vanilla serta sang mama mertua sudah sampai di rumah setelah mereka berjalan-jalan hampir seharian. "Ma Vanilla ganti baju dulu setelah itu baru bantuin mama masak," kata Vanilla setelah meletakkan barang bawaan mereka. "Sayang kalau kamu capek kamu gak usah masak gak apa-apa karena ada asisten rumah tangga yang bakal bantu Mama nantinya," jawab Alya yang akan membiarkan menantunya istirahat. "Gak apa-apa kok Ma. Aku juga gak lelah dan memang rencananya aku juga mau bantu Mama buat siapin makan malam kan jadi aku akan tetap bantu Mama. Tapi aku kau ganti baju dulu soalnya rasanya gak nyaman kalau pakai baju ini kalau masak nanti," kata Lana tetap ingin membantu. Alya pun tak bisa menolak permintaan dari sang menantu jika ingin membantunya menyiapkan makan malam. Ia membiarkan sang menantu melakukan apapun yang diinginkan. Lana sendiri memilih untuk segera menuju ke kamar milik sang suami yang malam ini akan mereka tempati. Sesampainya di kamar Vanilla meletakkan beberapa barang yang tadi ia beli bersama Mama mertuanya lalu setelah itu ia segera mengganti bajunya dengan baju yang lebih nyaman untuk masak di dapur. Ketika Vanilla akan turun untuk membantu sang Mama mertua tiba-tiba pobnselnya berbunyi dan ia pun langsung melihat siapa yang menelponnya setelah tahu siapa yang menelponnya tanpa pikir panjang lagi Vanilla langsung mengangkat telepon itu. "Halo Kak," jawab Vanilla ketika tahu yang menelponnya adalah sang suami. "Sayang kamu sudah sampai di rumah?" tanya Nicholas langsung. "Iya aku baru aja sampai di rumah dan sebentar lagi aku akan turun buat bantu Mama menyiapkan makan malam. Kakak makan malam di rumah sama-sama kan?" tanya Vanillla balik. "Iya sayang aku akan ikut makan malam bersama-sama tapi kemungkinan aku bakal pulang agak terlambat karena tadi ada pasien yang tiba-tiba kondisinya menurun jadi aku harus pantau pasien itu sampai keadaanya stabil tapi aku akan usahakan pulang sebelum makan malam," jawab Nicholas di ujung telepon. "Ya udah kalau gitu aku tunggu kakak pulang aja dan nanti aku akan bilang ke Mama kalau kakak kemungkinan akan pulang terlambat," jawab Vanilla mengerti. Suasana hening sejenak setelah Vanilla menjawab pertanyaan dari sang suami hingga Nicholas membuka suaranya. "Sayang are you ok?" tanya Nicholas tiba-tiba. Vanilla mengerutkan keningnya ketika mendengarkan pertanyaan yang aneh dari sang suami. Apa jangan-jangan sang suami tahu apa yang terjadi pada dirinya? Tapi Vanilla mengubur semua pemikiran buruk itu dan berpikiran bahwa sang suami hanya menanyakan kabarnya saja. "Aku baik-baik aja kok Kak. Kakak gak perlu khawatir sama aku lagipula saat ini aku kan ada di rumah Mama jadi gak ada yang perlu dikhawatirkan lagi," jawab Vanilla mencoba untuk tetap tenang. Nicholas tahu jika sang istri sedang menyembuyikan sesuatu kepada dirinya tapi sang istri masih enggan untuk mengatakan yang sejujurnya untuk saat ini kepada dirinya maka dari itu Nicholas memilih untuk tak bertanya lebih lanjut dan memilih untuk menanyakan lagi nanti ketika mereka sudah berdua. "Ya udah kalau kamu baik-baik aja karena aku gak mau terjadi apapun sama kamu sayang. selain itu satu hal yang harus selalu kamu ingat bahwa sampai kapanpun aku akan selalu menjaga kamu. I always protect you sayang," pesan Nicholas kepada Vanilla. Vanilla yang mendengar apa yang baru saja dikatakan sang suami membuat hatinya menghangat. Tadinya ia sempat merasa takut bila sendiri karena memag di dunia ini Vanilla hanya hidup sendiri. Walaupun ia memiliki saudara tapi saudaranya seakan-akan membuangnya layaknya sampah yang membuat Vanilla enggan menganggap mereka keluarga. Jadi ketika sang suami berkata seperti itu membuat Vanilla benar-benar bahagia. "Kak makasih sudah selalu ada buat aku dan juga selalu menjaga aku dalam keadaan apapun. Aku benar-benar menjadi wanita paling beruntung di dunia ini karena memiliki kakak sebagai seorang suami," kata Vanilla jujur. "Bukan hanya kamu yang merasa beruntung sayang aku menjadi laki-laki paling beruntung bisa mendapatkan wanita seperti kamu. Jadi aku minta sama kamu untuk selalu berada di samping aku dalam keadaan apapun karena aku benar-benar tak bisa hidup tanpa kamu. Aku benar-benar mencintai kamu sayang," jawab Nicholas apa adanya. "Aku juga sangat mencintai kakak dan aku berjanji akan selalu disamping kakak dalam keadaan apapun," balas Vanilla tak kalah mesranya. Untuk beberapa saat mereka saling mengatakan isi hati mereka hingga akhirnya mereka mengakhiri sambunga telepon itu karena Nicholas harus kembali memeriksa keadaan pasien sedangkan Vanilla harus membantu menyiapkan makan malam bersama Mama mertuanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN