21. Ke Bali

1093 Kata

Malam hari, Rex duduk anteng di kursi besar yang baru saja datang. Akhirnya sang papa membelikannya kursi juga. Karena Gerald sendiri merasa lelah dengan rengekan Rex yang terus meminta kursi. Jadinya, lebih baik dibelikan biar gak terus-terusan rewel. Rex dengan songongnya duduk sembari merangkul toples kripik. Papa, Mama dan Adik-adiknya duduk di karpet bulu yang ada di lantai. Televisi menyala menyiarkan ajang pencarian bakat menyanyi. "Pa, kenapa anak-anak di situ sualanya bagus-bagus?" tanya Rex tiba-tiba. Dalam hati, Gerald mengumpat. Kenapa tidak istrinya saja yang ditanyain? kenapa mesti dirinya. "Ya emang suara mereka bagus, Sayang." jawab Gerald seadanya. "Kenapa sualaku gak bagus, Pa? kenapa aku gak sepelti meleka?" Kan, Gerald jadi bingung mau jawab apa. Emang dia dan istr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN