Tak terasa waktu berlalu begitu saja dan sekarang adalah hari yang sudah dinanti-nantikan semua orang, hari pernikahan Arlan dan Alika.
Hotel berbintang lima ini menjadi tempat mereka akan melangsungkan pernikahan, bahkan satu hotel penuh sudah mereka pesan, maklum sultan bebas. Di luar gedung sudah berjejer ramai para wartawan, baik wartawan televisi maupun wartawan media cetak yang ingin meliput pernikahan sensasional dari aktris papan atas dan pengusaha kenamaan ini.
"Bang jangan tegang begitu, wajah kamu bener-bener kayak mode mau makan orang loh." Celetuk Ibunya cekikikan, mereka sekarang ada di ruang rias.
Arlan makin merengut, sudah seperti kebelet boker tapi gak keluar-keluar eek nya.
"Sayang kamu dipanggil Ibu di luar." Sebuah suara menginterupsi membuat Via menoleh, diambang
