"Kenapa?" Gadis yang sedang melamun itu tersentak, Arlan menatap Alika lamat-lamat, saat ini mereka berdua duduk di kursi yang ada di depan tamu undangan. Alika tersenyum, hanya menggeleng. "Kamu gak nyesel kan nikah sama aku?" tanya Arlan jadi was-was. Alika mendelik, langsung mencubit gemas pinggang lelaki itu. "Ih apasih, ya nggak mungkin lah!" "Tapi daritadi kamu kelihatan gak seneng." Ucapan Arlan membuat gadis itu mengerjap, kali ini senyuman manisnya terbit. "Aku sebenarnya cuma agak mual aja." "Mual kenapa?!" Arlan sampai hampir berdiri dari kursinya kalau tidak dicegah Alika, bisa heboh satu ruangan kalau lelaki ini sampai panik. "Itu ... daritadi aku grogi nahan mules, mual, udah kayak masuk angin, mana gaun juga berat banget. Aku capekk.." keluhnya mencicit, ekspresi Arl