Part 24: Cemburunya Alika

1898 Kata

Di ruangan serba putih itu hanya suara detak jantung ketiganya yang terdengar, Alika bahkan sampai megap-megap melihat kedatangan Arlan di timing yang sangat tidak tepat ini. Tap ... Tap ... Tap ... Darah Alika berdesir dengan jantung memompa hebat, semakin dekat langkah kaki Arlan kearahnya membuat gadis itu makin ketar-ketir. Diam-diam ia melirik Aldo yang cuma mematung diam disebelahnya itu. Gawat! Ini situasi urgent! "Kenapa Anda kesini?" Tanya Arlan langsung dengan wajah dinginnya, mata setajam elang itu menghunus seperti ingin membunuh Aldo. Aldo menelan ludah, mengangkat dagu mencoba tak terlihat gentar. "Memangnya kenapa kalau saya jenguk Alika? Anda cuma pacar jadi gak usah terlalu sok!" "Apa katamu?!" Desis Arlan kini benar-benar terpancing, Alika berjengkit cepat menahan l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN