"Diminum, Pa." Arletta menghidangkan satu cangkir teh hangat madu untuk Gunawan juga camilan berupa bolu kukus yang dibuat sendiri.
"Gimana kabarmu?"
"Alhamdulillah baik. Papa juga baik kan?"
"Papa baik, Letta. Gimana dengan kandungan kamu? Papa dengar dari Budi, kalian ada rencana untuk mengadakan acara empat bulanan. Apa itu benar?"
Letta mengangguk. "Iya, Pa. Rencananya kami akan mengadakan acara yang sederhana saja. Maaf jika aku belum memberitahu papa."
"Tidak apa-apa, Letta. Jika nanti papa mengundang anak-anak yatim piatu dari yayasan, apa kamu keberatan?"
Letta menggelengkan kepalanya. "Tentu saja tidak, Pa. Malah aku senang karena akan ada banyak yang ikut mendoakan."
"Oh ya. Papa mau bertanya. Ini tentang mama kamu. Apa kamu sudah pernah bertemu mama kamu lagi?"
Letta mem
