"Ma, " Sheira dengan cepat mengusap pipinya, kemudian menoleh pada pintu masuk. Rama melangkah masuk dengan hati - hati mendekati Mamanya. Matanya menatap begitu lekat pada apa yang ia lihat. Ia memang masih sangat kecil, tapi bukan berarti ia tidak tau kalau Mamanya menangis. "Mama kenapa nangis, ?" Tanya Rama, berhenti di depan Mamanya duduk. "Siapa yang nangis,? mama gak nangis kok " ujar Sheira dengan senyuman. "Oh, kalau gitu Rama juga gak nakal, walau tadi Rama abis main becek dan ngotorin lantai di bawah " saut Rama, seolah tengah menyindir sang Mama. Sheira tersenyum, dan melirik pada anak nya yang memang dalam ke adaan kotor. Di luar hujan, ia tidak tau kapan Rama main hujan dan kembali dalam kondisi basah. Ia melirik pada tapak kaki yang bercap lantai sepanjang anak