#48

1897 Kata

Rosa mengunci kamar, ternyata mereka mengejarnya. Menggedor-gedor pintu kamar dengan kasar. Berteriak memanggil nama Rosa tapi tak ia hiraukan. "Rosa!! Buka pintunya!!" Pinta Kak Nina memaksa. "Dik, Mas mohon. Buka pintunya, ya." Mas Rafi ikut berbicara dengan lemah. "Kak Nina, bagaimana ini? Ayank ada didalam. Nana takut, takut dia kenapa-kenapa, Kak." Rosa mendengar tangisan Kak Nana dari luar. Menangisi keadaannya. Rosa beranjak naik ke atas ranjang. Menahan amarah dengan menangis. Rosa menangisi dirinya sendiri, menangisi sikapnya. Bagaimana bisa, ia bersikap kasar tadi sama Mas Rafi. Mereka masih berteriak memanggil nama ku tapi tidak digubris. Rosa masih diam, berpikir dan mulai lelah. Ia semakin lelah dan tertidur hingga malam. *** Rafi pov Akhirnya, Rosa keluar dan meminta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN