"Kami mencarimu semalaman." Aku melepas rengkuhan tangan Ero di wajahku. "Rio meninggal?" Ero mengangguk. "Ya. Sepertinya overdosis obat-obatan. Ditemukan jarum suntik di dekat mayatnya." "Di mana para bodyguard yang biasa mengawalnya?" tanya Zul, dia kelihatan sangat syok. "Rio meminta mereka tidak mengikuti." "Sebentar," potongku, sebelum Zul bicara. "Bukankah kau selalu bersama Rio?" tanyaku kepada si Tuan Muda. "Aku juga dimintanya jangan mengikuti, tapi sudah kusuruh Ero mengikutinya." "Kenapa bukan kau saja yang mengikuti diam-diam?" tanyaku. Zul mengerutkan kening. "Kau mencurigaiku?" tanyanya dengan wajah kecewa. "Aku tidak bisa mengendarai motor, sementara Rio ikut balapan, makanya kusuruh Elf mengikutinya." Ero mengangguk. "Dafa benar. Aku sempat mengikutinya ba