"Apa maksudnya ini?" Ero tertawa, dipakainya kembali kaus biru. "Dafa yang menambah tato-tato lain karena aku membenci tanda itu. Setiap kali melihat pungung di cermin, aku selalu melukai badanku, makanya Dafa bilang, daripada mencoba menghapus yang sudah ada, lebih baik menutupi dengan menambah yang baru. Dengan sendirinya kenangan lama akan terganti. Itu juga agar tidak menyakiti diri sendiri." Aku tahu psikis semua anak pasti terguncang karena penyiksaan pada masa kecil, hanya tak menyangka saja kalau Ero semenderita itu. Anehnya, kenapa Zul bisa baik-baik saja? Bagaimana dengan anak-anak lain? Apakah mereka mengalami mimpi buruk yang sama sepertiku setiap malam? "Kau mau bilang kalau Tama bisa saja mengubah atau menghapus tanda di punggungnya?" Ero mengangguk. "Benar. Tato di pungg