Karena Safana terlihat gugup, Shaka meraih tangannya untuk digenggam. Berharap bisa mengurangi, walaupun mustahil. Tapi setidaknya Shaka ingin Safana tahu, kalau semua akan baik-baik saja. Ini tidak semenakutkan yang dia kira. Safana pasti diterima oleh opa dan omanya. Dia perempuan yang layak sekali Shaka gandeng, terlepas dari apa pun latar belakang keluarganya. Di mata Shaka, jauh lebih penting penilaian oma dan opa dibanding kedua orang tuanya. Mengingat mereka selalu melibatkan bisnis di setiap langkah yang mereka putuskan atas kehidupan Shaka. "Mereka menunggu di ruang tamu, Cupcake. Sebelum masuk, maukah melakukan sesuatu supaya lebih rileks?" Shaka bertanya saat menghentikan langkahnya. Dia menatap Safana, memegangi bahu perempuan itu supaya mereka saling berhadapan. "Hanya tiga