BAB 16 – Safana Diganggu, Lagi

2089 Kata

Safana selalu antusias saat menyambut akhir pekan, tapi untuk yang kali ini, rasa antusiasnya naik berkali-kali lipat dari minggu sebelum-sebelumnya sebab terbebas dari Shaka si kakek sihir. Pukul empat sore dia sudah sampai di rumah, disambut ibu, Rian dan Randu, sementara Randi main bola bersama teman-temannya di lapangan ujung jalan. Kemudian mereka berbincang hangat di teras setelah Safana meletakkan tas di dalam kamar. Ibu ingin tahu keseharian Safana di mansion, juga tidak lupa menanyakan kabar majikan dan rekan-rekan seprofesinya. Ibu tersenyum mendengar Safana menceritakan hal-hal yang menyenangkan, dengan semangat menggebu-gebu. Fakta kalau dia sekarang jadi pelayan Shaka tanpa dibayar selama tiga bulan, tetap Safana sembunyikan karena tidak ingin membuat ibu kepikiran. Untuk ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN