“Kalau aku tidak bisa bersama Amel, berarti Papa juga gak bisa sama Amel. “ Angga dengan penuh ketegasan merencanakan sesuatu untuk membuat Bian sama dengan dirinya, tidak bisa memiliki Amel.
Entah apa yang direncanakan oleh Angga, yang jelas Angga berniat untuk membuat Bian memiliki nasib yang sama seperti dirinya.
Satu minggu sudah Amel tinggal di rumah Bian, dan hari ini Amel memutuskan untuk pulang, dan tentunya pulang dengan tangan yang tidak kosong.
Amel juga pulang ke rumah Angga tidak sendirian, melainkan dengan Bian.
" Kamu pulang untuk membereskan barang-barang kamu kan? "Tanya Angga dengan nada dinginnya pada Amel, saat melihat Amel masuk ke dalam rumahnya.
" Sebenarnya aku datang ke rumah ini juga tidak membawa apa-apa. Jadi aku mau keluar dari rumah ini juga tidak Akan
