"Apa kata kamu?" tanya Wina. Ia mengangkat kepalanya karena sangat terkejut. Ia lalu menyugar rambutnya ketika melihat King tersenyum. "Kamu mau adik?" King mengangguk. "Aku tahu Mama selalu sedih kalau ingat Queen, adik aku. Aku nggak pernah inget atau bisa liat Queen, tapi ... dia tetap adik aku. Dan aku sadar, aku ternyata punya dua adik. Azka juga adik aku. Tapi Mama tahu, aku nggak pernah bisa bicara apalagi bermain sama mereka berdua. Jadi, aku mau punya adik." Wina memerah. Ia memeluk King dengan erat lalu mencium keningnya. "Kamu nggak akan cemburu kalau Mama peluk-peluk adik kamu?" King menggeleng. "Nggak. Aku bakal jadi kakak yang baik. Aku bakal ngajarin adik aku banyak hal. Aku bakal bacain dia dongeng-dongeng yang bagus. Aku bakal jagain adik aku, Ma." Kedua mata Wina berk