Wina berdiri dengan kaki seolah tak bertulang. Wanita itu langsung merangkul pinggangnya. Wina menoleh pada si wanita yang berpakaian seragam staf WO. "Apa udah waktunya saya ... menikah?" Wanita itu menggeleng pelan hingga Wina dibuat bingung. "Ikuti saya. Buruan." "Tapi ... tapi saya harus menikah." Wina ingin protes, tetapi wanita itu justru mengambil bunga di tangannya lalu melemparkannya ke lantai. Apa yang terjadi? Wina tak bisa mencerna semua ini. "Saya salah satu anak buah tuan Ian," bisik wanita itu ketika mereka keluar dari pintu. Kedua mata Wina membola. Ian datang! Yah, tentu saja Ian tak ingin ia menikah. Namun, ia harus menikah karena ia ingin menyelamatkan King. Jadi, Wina berhenti di koridor. "Aku nggak bisa kabur. Bilang sama pak Ian ...." "Nggak. Tuan Ian berpesan sa