Malam pun tiba. Wina berdiri di depan cermin di kamar Ian. Ia tersenyum karena Ian memilihkan gaun yang sangat cantik untuknya. Ia membelai perutnya yang kian membesar. Ia sangat bahagia sekarang, dan ia yakin bayinya juga merasakan apa yang ia rasakan. Bayi perempuan! Ian sangat bahagia ketika tahu ia mengandung bayi perempuan. "Sayang, kamu cantik banget," kata Ian yang baru saja keluar dari walk in closet. Ia mendekati Wina lalu melingkarkan lengannya di perut Wina. Dengan lembut, ia membelai di sana, ia lalu mencium pipi Wina dari belakang. "Malam ini, kamu bakal jadi bintang. Aku bangga sama kamu." "Aku cuma penulis naskah. Para aktor dan aktris yang akan disorot oleh kamera," ujar Wina. "Nggak akan. Kamu juga. Kamu adalah dalang di balik film itu," ucap Ian. Wina tertawa kecil. "