Wina mondar-mandir di ruang tamu. Sudah waktunya King pulang, tetapi King tak segera muncul. Ia panik, sensasi ngeri menjalari tubuh Wina karena ia ingat King pernah diculik. Namun, ia tahu itu tak akan terjadi. Di sini sangat aman. "Astaga, King, di mana kamu?" Wina hampir menelepon Ian, tetapi ia mengurungkan niatnya. Ia akan ke rumah teman-teman King saja untuk bertanya. Wina membuka pintu depan, memakai sandal luar lalu hendak menuruni tangga teras. Namun, ketika itu ia mendengar suara nyaring King. Rasa lega menyasar di hati Wina seketika. Ia mempercepat langkahnya lalu mendekati pintu gerbang. "King! Kamu ...." Wina bertemu tatap dengan King selama sedetik sebelum akhirnya ia mengangkat dagu dan melihat Rosa. "Hai, Mama! Aku pulang sama nenek," ujar King seraya menoleh pada Rosa.