Bab 90. Keluarga Bahagia

1202 Kata

Ian pulang dengan terburu-buru. Ia memarkir motornya di depan rumah lalu berlari ke teras dan masuk tanpa melepaskan sepatu. Ia sangat cemas jika ibunya berbuat nekat dan di luar prediksi. Namun, kedatangannya justru membuat semua orang menatap bingung. "Papa!" King berseru lalu memeluk Ian. "Papa harusnya copot dulu sepatunya." Ian mengangguk, terengah-engah. Ia bertemu tatap dengan Wina yang tersenyum padanya. Ia tahu, semua baik-baik saja. Ia lalu menatap sang ibu, ibunya juga tersenyum penuh kerinduan padanya. "Maaf," ujar Ian seraya membelai kepala King. Ia menunduk dan tersenyum. "Papa lupa nggak lepas sepatu." King terkekeh. Ia menunjuk ke arah Rosa. "Nenek ke sini. Nenek udah minta maaf sama aku dan mama. Kami bertiga udah akur." Ian tersenyum haru. "Itu bagus. Papa lepas sepa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN