Thomas membuka mata dan mengenakan kembali piyamanya, ia mengecup kening Vivian yang masih tertidur dengan lelap di sampingnya. Ia juga merasakan lelah tapi sekaligus puas dalam dirinya setelah melakukan hubungan intim sebanyak tiga ronde dengan Vivian. Tapi ia harus kembali ke dalam kamarnya sendiri sebelum Anya terbangun dan menyadari kalau ia tidak ada di sebelahnya. Maka dini hari itu Thomas keluar dari dalam kamar Vivian dengan mengendap dan mengatur langkah supaya tidak menimbulkan suara sama sekali. Tapi, di ujung lorong, dengan pintu yang terbuka sedikit, dua pasang mata mengawasi apa yang sedang dilakukan oleh Thomas. “Benar kan apa yang aku katakan kepadamu. Belakangan ini Thomas selalu mengendap ke dalam kamar Vivian dan dia baru keluar setelah beberapa jam menghabiskan waktu