Thomas menghela nafasnya beberapa kali lalu menatap Anya tepat di matanya, sepertinya dia tidak punya pilihan dan harus menceritakan kisahnya dengan Vivian secara jelas dan terang agar tidak ada keraguan di dalam diri Anya. Sekaligus untuk membuktikan bahwa mereka sudah saling percaya satu sama lain sebagai suami istri. “Akan aku ceritakan semuanya. Tapi sebaiknya kamu duduk dulu, aku akan mengambil minuman dan cemilan, sebab mungkin cerita ini akan lama aku kisahkan.” Anya mengangguk, ia lalu duduk di atas sofa yang ada di sebuah sudut dengan televisi tergantung di atas dinding dalam keadaan off tentu saja. Thomas mengambil dua kaleng soda dari dalam lemari es yang ada di pantry kecil dan sebuah mini bar. Tak lupa ia pun meraih beberapa bungkus cemilan ringan yang ada di lemari penyim