James menatap Anya yang sedang duduk di depan dirinya dalam satu meja yang sama, saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah restoran fine dining terbaik yang ada di pusat kota New York. Ia tersenyum simpul, seperti seorang atlet lari yang berhasil memenangkan sebuah perlombaan dalam olimpiade.
“Apa? Ada apa, James? Kenapa kamu menatapku begitu? Apa ada yang salah dengan wajahku?”
“Tidak, tidak ada yang salah dengan wajahmu. Justru wajahmu sangat sempurna, sangat cantik bahkan aku berani bilang kalau kamu adalah wanita paling cantik di dunia ini.”
“Kamu mulai gombal! Lalu kenapa kamu melihatku dengan seksama sambil tersenyum aneh begitu?”
“Aku hanya merasa sangat senang dan beruntung sebab kamu akhirnya mau menerima ajakan makan malam dariku, hanya itu saja,” sahut James menjelaskan
