Bab.75 Kita

1624 Kata

Aksa yang baru saja keluar dari toilet tersenyum lega begitu mendapati Sifa sudah membuka matanya. Wanita kesayangannya itu menoleh dengan tatapan cemas dan wajah meringis menahan sakit. "Syukurlah kamu sudah bangun. Mana yang sakit? Aku panggilkan dokter ya?" "Cello tidak apa-apa kan? Dia pasti ketakutan melihat kejadian semalam," tanya Sifa khawatir. Aksa mencium dahi Sifa lembut, sebelum kemudian duduk di kursi samping ranjang pasien. Diraihnya tangan Sifa yang masih terpasang infus dan digenggamnya hangat. "Kemarin dia sempat shock dan tantrum selama kamu dioperasi, tapi sudah membaik setelah memastikan sendiri kamu baik-baik saja." jawab Aksa. "Maaf, seharusnya aku mendengarmu untuk bicara dengan mereka lain kali. Kalau tidak, mungkin kejadiannya juga tidak akan seperti ini." gu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN