Bab.102 Bahagia Di Antara Air Mata

1822 Kata

Kalau saja waktu bisa diputar kembali, pasti tidak akan ada yang namanya penyesalan. Ibarat memelihara ular berbisa, sekarang Fahri Haidar harus merasakan gigitan beracunnya. Sejak awal dia tahu Iqbal anak tirinya itu seorang bajingaan, tapi masih mempertahankan keberadaannya di keluarga Haidar. Dia pasti tidak menyangka, gara-gara warisan anak laki-laki bawaan istri keduanya itu tega membuatnya hampir kehilangan nyawa. Perawat juga asisten di rumahnya tidak menaruh curiga saat Iqbal datang dan lagi-lagi bertengkar dengan ayah tirinya, karena mereka memang biasanya tidak pernah akur. Namun, tak lama setelah itu Iqbal tampak buru-buru pergi. Celakanya, mereka kemudian menemukan majikannya itu sudah tergeletak tidak sadarkan diri di lantai kamarnya. Entah sobekan kertas apa yang berseraka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN