"Bagaimana kakimu? Masih sakit?" tanya Aksa ketika sabtu sore mereka janjian mau basket di halaman depan rumah Ibra. "Sudah mendingan, tapi jalan masih pincang." jawab Satria. Beberapa hari ini Satria terpaksa berdiam diri di rumah, mana mungkin dia berani membantah Jonathan Lin dan Aida yang sempat luar biasa marah saat tahu kakinya terluka cukup parah. Hanya saja ganti Rena yang dibuat sibuk menjadi suster dadakan Satria. "Sat …" "Apa?" "Kapan Tirta dan Fiona mau kamu pindahkan ke tempat yang baru?" Satria tidak langsung menjawab pertanyaan Aksa, matanya menerawang menatap mereka yang sedang berkumpul dan tertawa lepas sambil menemai anak-anak bermain. Bahagia memang sederhana, sayangnya tidak semua orang bisa merasakannya. "Kenapa tiba-tiba bertanya soal itu? Punya permintaan apa