"Cello mana Ma?" tanya Sifa ke mamanya yang sedang menemani Naya bermain di teras depan rumah sore itu. "Pulang menjemput Zehan sebentar," jawab Rianti. Sifa menyusul duduk, menatap dua ekor kura-kura yang berada di taman depannya. Kalau sudah begini pasti ingatannya akan kembali tertuju pada mendiang kakeknya. Fahri Haidar dulu juga paling betah menghabiskan harinya duduk di teras belakang rumahnya, sambil menatap sepasang kura-kura kesayangannya itu. "Kalau kakek masih ada, pasti akan sangat senang aku hamil bayi kembar ya Ma?" gumam Sifa sedih. Tanpa sadar tangannya mengusap perut sambil membayangkan senyum lebar kakeknya. Sayang sekali disaat hidup mereka mulai bisa mengecap bahagia, kakeknya justru tidak ada lagi di sampingnya. "Iya, kakekmu pasti senang. Nanti kita cari waktu l