"Berhenti berbelit-belit Om! Saya tetap tidak menerima penawaran lain. Sepuluh persen saham Medical Centre atau tidak sama sekali!" Rendra yang duduk di depan Sifa sontak mendongak. Percuma dia mencoba fokus ke berkas di tangannya, sedang otaknya seakan tidak mampu mancerna karena penasaran. Dia tentu saja tahu dengan siapa Sifa sedang bicara di ponselnya. Itulah yang membuatnya khawatir, apalagi menyinggung soal saham. "Waktu Om Tirta tinggal dua hari lagi. Saya tidak memaksa, keputusan sepenuhnya ada ditangan Om." ucap Sifa. "Aku baru tahu ternyata kamu benar-benar tidak punya hati. Setelah mengusir ayah kandungmu sendiri dan keluarganya dengan tangan kosong dari rumahnya, sekarang kamu juga akan menghancurkan hidup Fiona. Bagaimanapun anak di perutnya itu juga keponakanmu!" "Yang m