Lelap tidur Fredy terusik saat merasakan sesuatu yang aneh membelai wajahnya. Perlahan matanya mulai membuka, kantuknya seketika buyar terganti panik ketika mendapati seseorang menyeringai dengan belati terhunus. Lampu memang menyisakan temaram, tapi dia sangat tahu siapa tamu tak diundang yang menyusup ke kamar rawatnya itu. "Ssssssst!" Ibra meletakkan jari telunjuknya di bibir, lalu beralih menunjuk ke arah samping. Fredy menggeram marah melihat Xena dan Ryan mengancam dengan berdiri di dekat mamanya yang sedang tertidur pulas. Satu lagi yang membuatnya naik pitam, Rendra justru duduk menonton tanpa peduli sedikitpun. "Apa lagi mau kalian?" gumamnya lirih, suaranya parau dengan tenggorokan terasa seperti tercekik. "Kenapa takut? Aku hanya ingin memastikan sendiri apakah hasil visumny