Dengan langkah tergesa Enzo memasuki kediamannya yang bak istana. Raut wajah yang biasanya sangat tenang memancarkan amarah yang tak biasa. Sesekali gerahamnya mengetat menandakan tengah menahan emosi. "Dimana?" Ia bertanya dengan nada sarkas. "Ada di kamar Anda, Tuan." Enzo mendesis pelan sebelum akhirnya melangkahkan kaki menuju lantai kamarnya. "Panggilkan dokter," titahnya seraya melonggarkan dasi yang dikenakan seolah begitu mencekik. Sesampainya di kamar matanya terpejam singkat. Mendekat ke arah sosok wanita yang berbaring di king size dengan sprei hitam itu. Raut wajah yang semula penuh amarah berubah menjadi datar. Mengawasi kondisi Zoya yang pingsan. "Anak buah kita menemukan Nona Zoya pingsan di pinggir jalan. Sebelumnya bertemu dengan Matthias lalu Heera datang—" Enzo m