Matthias kaget sekali dengan sikap Heera itu, dengan kesadaran penuh ia segera menjauhkan tubuhnya dengan mendorong bahu Heera. "Matth—" "Jangan melewati batasanmu, Heera. Aku sudah punya Zoya," sergah Matthias sangat kesal rasanya. Kenapa Heera malah menciumnya. "Matth—" "Turunlah." Matthias segera membuang muka ke arah lain. Kedua tangannya menggenggam kemudi dengan erat. "Aku tahu perasaanmu masih sama Matth, mungkin kau memang butuh waktu menyadarinya," ucap Heera lembut. "Aku tidak butuh siapa pun selain Zoya sekarang. Turunlah!" Untuk kedua kalinya Matthias mengusir Heera, sedang menahan diri untuk tidak memaki wanita itu. Heera berdecak pelan seraya melepas sabuk pengaman miliknya namun wanita itu tidak langsung turun melainkan diam memandang Matthias lagi. "Turun, Mah