Elang tak henti mengenggam tangan Claudine kemana pun langkahnya pergi. Pria itu begitu bangga menunjukkan kepada semua orang jika wanita cantik itu adalah miliknya. Saat ini jelas ia yang menjadi sasaran para pebisnis lain untuk menawarkan kerjasama. Namun, Elang menolak saat membahas pekerjaan karena ini menikmati malamnya dengan Claudine. "Berapa banyak uang yang melayang malam ini, Tuan Elang?" Claudine menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis. Tidak menyangka jika Elang menolak banyak sekali pebisnis yang ingin menawarkan kerjasama. "Meladeni mereka tidak akan ada habisnya." Elang menyahut singkat. "Kau belum makan 'kan tadi? Ayo makan dulu," ajak Elang. Claudine mengiyakan saja karena memang belum makan apa pun sejak sore karena ia dan Elang ketiduran setelah kegiatan mendeb