Dengan terkantuk-kantuk Xander menyeret langkahnya meninggalkan kamar setelah mendapatkan laporan yang sangat mengejutkan dari anak buahnya. Hari sudah menjelang pagi tetapi ia baru saja tidur karena semalaman ia menemani Serena ke club. Rasanya baru beberapa menit ia tertidur saat ponselnya berdering. Langkah Xander sampai di depan rumah dimana banyak anak buahnya berkumpul. Raut wajah mereka tampak kurang menyenangkan, ada juga yang babak belur. Tetapi yang lebih mengejutkan ada dua orang tergeletak dengan keadaan yang mengenaskan. "Apa ini?" Ia memakai geram, kepalanya seperti berdentam-dentam sisa mabuk semalam. Baju pun belum ia kenakan, masih bertelanjang d**a dengan celana panjang kedodoran hitam. "Ini orang yang kita kirim kemarin, Tuan Xander." Lagi-lagi Xander memaki, ia me