Bab 82. Prahara Hati

1355 Kata

"Nindy." Kenanga cukup terkejut saat wanita itu datang ke rumah. Keduanya saling pandang sebelum akhirnya Kenanga berlari ke pelukan wanita itu. Tak tahu kenapa ia menangis begitu saja karena rasa sedih yang belakangan ini selalu menyertainya. Sudah berulang kali Kenanga menyakinkan dirinya sendiri jika ini sebuah akhir dan berharap Jayden masih akan kembali. Sayangnya, harapan itu hanya sia-sia. "Aku tidak bisa memberikan penghiburan, Kenanga. Sekarang ayo kalau mau jalan-jalan aku temani," seloroh Nindy yang sengaja datang untuk sekedar menjadi teman cerita mungkin. Ia datang bersama Zoya yang berdiri di belakangnya. Kenanga tersenyum dengan mata yang basah. Ia mengurai pelukannya dan memandang Nindy sayu. "Aku kehilangannya, Nindy." Nindy tersentak begitu mendengar kalimat liri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN