Elang berteriak dengan lantang membuat tubuh Heera terjingkat kaget. Kakinya lemas seketika saat melihat tatapan tajam menusuk yang begitu menakutkan. Jika ia melompat sudah dipastikan ia akan tewas karena saat ini berada di lantai 12 gedung. Tetapi, Heera yakin Elang juga hanya menggertak.
Tanpa berpikir panjang Heera mendekat ke jendela dan benar-benar ingin melompat. Ia menaikkan satu kakinya sambil menatap Elang yang berdiri bergeming.
"Bodoh!" Elang memaki dengan begitu kasar. Ia sengaja tidak bergerak karena ingin tahu sejauh mana Heera bertindak.
Heera begitu frustasi, Elang ternyata tidak seperti yang ia bayangkan. Pria itu tidak menggertak, tapi memang benar-benar ingin dirinya melompat.
"ELANG!" Heera berteriak sekeras-kerasnya. Berlari ke arah Elang dan memukuli d**a pri
