Mereka tiba di Jakarta sudah pukul delapan malam. Sebelum pulang Azka membelokkan motornya di sebuah warung tenda yang tampak penuh oleh pengunjung. Celia menatap heran, dengan pengunjung seramai ini berapa lama mereka baru bisa dilayani. Namun ternyata ia salah. Azka membawanya ke bagian belakang warung tenda tersebut. Ada bale bale yang terbuat dari bambu disana. Azka mengajaknya duduk disitu. Tak lama tiga porsi ayam penyet, ati ampela, tahu tempe, sambal, lalapan, nasi hangat serta tumis kangkung sudah ada dihadapan mereka. Semua masih dalam keadaan hangat. Aromanya jelas membuat Celia kelaparan. "Ayo dimakan, kamu pasti sudah lapar" ajak Azka "Kok cepat sekali? Kamu pesannya kapan?" "Kalau disini nggak perlu pesan dan antri. Aku kenal baik sama yang punya warung. Begitu aku datan