Shilla mencoba memejamkan matanya. Namun entah kenapa, rasanya begitu sulit. Ia sudah coba memiringkan tubuhnya ke kiri atau pun, ke kanan. Tapi tetap saja, ia sulit terlelap. "Pak?" Shilla mencoba memanggil Lio. Lio hanya menjawab, dengan gumaman, saja. Tapi Shilla yakin, Lio belum tertidur. "Apa selama kuliah di luar. Bapak pernah pacaran?" Meski Shilla sudah tau jawabannya, dari Feby. Namun entah mengapa, ia tetap ingin mendengar langsung jawabannya dari Lio. Lio, yang sejak tadi mencoba memejamkan matanya. Kembali membuka matanya, saat mendengar pertanyaan Shilla. "Gimana mungkin saya pacaran. Sedangkan hati saya, masih terus dipenuhi sama nama kamu, Shil." Mendengar jawaban Lio yang seperti itu. Mau tak mau, membuat hati Shilla berdebar. Shilla memiringkan tubuhnya, ke arah kan