Kebencian Lio

1208 Kata

"Apa Papah udah selesai bicaranya?" tanya Lio, sambil berusaha menahan emosinya. Tangannya terkepal. Urat di lehernya terlihat di balik kulit. "Apa maksud kamu nanya kaya gitu?" Sungguh, Julian tak suka dengan nada bicara Lio padanya barusan. "Papah belum bicara apa pun." Lio tertawa samar. "Oh, iya. Lio lupa. Barusan, Papah bukan lagi bicara. Tapi, memberi perintah." "Jaga sopan santun kamu sama Papah, Lio! Kamu pikir, Papah ini siapa, sampai kamu bisa berbicara kaya gitu?" Julian semakin murka, dengan tingkah putranya itu. "Bagi Lio. Papah ga lebih dari sekedar lelaki, yang menanamkan benih di rahim mamah. Papah hanya lelaki, yang selalu memaksakan kehendak Papah, pada keluarga. Papah ga pernah sedikit pun, peduli sama kami." Lio belum menyelesaikan kalimatnya. Sebab ia merasakan sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN