Pras menurunkan kaca mobilnya, saat kendaraan roda empat miliknya berhenti tepat di hadapan Shilla. Shilla sendiri langsung masuk, begitu Pras membuka kunci pintunya. Ia tak pernah menunggu Pras membukakan pintu mobil untuknya. Karena menurutnya, hanya akan membuang waktu saja. Terlebih, ia masih cukup sehat untuk membuka pintu itu sendiri. "Kangen banget aku sama kamu." Pras langsung memeluk Shilla, begitu kekasihnya itu sudah duduk di kursi sampingnya. Shilla terkekeh, seraya membalas pelukan Pras, dan mengusap punggungnya, lembut. "Sama. Aku juga kangen sama kamu, kok." Pras mengurai pelukan mereka. Dan tersenyum pada Shilla untuk beberapa saat, sebelum ia melajukan kendaraannya kembali di jalanan. "Gimana kondisi om Kamu?" tanya Shilla "Tulang tangannya agak retak. Selebihnya ga