Shilla kembali duduk di hadapan Melly, setelah ia memastikan kondisinya sudah lebih baik. Ia merasa tak enak hati, karena meninggalkan Melly cukup lama, tadi. "Maaf, ya, Mah lama. Agak ngantri tadi toiletnya." Melly menoleh pada Shilla, yang baru saja menggeser kursinya untuk ia duduki. "Ga pa-pa, Sayang. Mamah, yang harusnya minta maaf. Karena udah makan duluan." Shilla melirik ke arah piring Melly. Terlihat, isi piringnya memang hanya tersisa sedikit. Shilla terkekeh. "Justru aku seneng, karena Mamah makan duluan dan ga nungguin aku. Soalnya kan, tadi aku lama banget. Takut Mamah keburu laper kalau harus nungguin aku." Keduanya tertawa bersama, demi mendengar ucapan Shilla. Melly mempersilahkan Shilla makan dengan santai. Sementara ia sendiri, memakan baklava yang tadi ia pesan, se