Dua hari sudah, Pras terbaring di rumah. Lelaki itu, terlalu memaksakan tubuhnya. Hanya agar proyek pekerjaannya, bisa selesai lebih cepat. Hampir sebulan penuh. Pras selalu pulang larut malam. Bahkan terkadang, ia memaksa untuk mengantar Shilla pulang terlebih dahulu, dan kembali ke kantor lagi setelahnya. Meski Shilla sudah menolak. Pras tetap teguh dengan keinginannya. Dan setelah drama Shilla mendapati dirinya demam dan mimisan di kantor. Barulah, Pras menyerah untuk beristirahat di rumah selama beberapa hari. "Istirahat, Pras! Kamu bisa lanjutin kerjaan kamu, saat udah balik ke kantor, nanti," pesan Melly, yang melihat Pras tetap sibuk dengan laptopnya. Pras menoleh ke arah Melly. Ia melihat sang mamah masuk ke kamarnya, dengan membawa nampan berisi sepiring buah apel dan air puti