Shilla turun dari pangkuan Lio. Kemudian berjalan menjauhinya. Ia melangkahkan kakinya, menuju balkon kamar hotel yang mereka tempati. Cipratan air hujan, mengenai tubuh Shilla. Namun ia tak peduli, jika nanti bajunya akan basah. Lio sendiri, masih menundukkan kepalanya. Ia merasa menyesali keputusannya. Meski tadi, ia yang menawarkan perpisahan pada Shilla. Nyatanya, hatinya kini tengah menahan nyeri yang amat. Kala membayangkan Shilla kembali bersanding di sisi Pras. "Aku hanya, merasa jadi wanita yang jahat banget saat ini. Sampai aku mikir, apa aku pantes buat bahagia di sisi kamu. Sedangkan aku, udah menyakiti hati Pras begitu dalam." Lio mengangkat kepalanya, saat mendengar suara Shilla. Ia juga, merubah posisi tubuhnya, menghadap Shilla, yang masih berdiri di balkon. "Saat aku