BAB 12

1616 Kata

"Terkadang, beberapa manusia beruntung bisa melihat malaikat maut menjelang kematiannya". Aku pernah mendengar seseorang berkata demikian meski lupa siapa yang mengatakannya. Awalnya, aku kira itu hanya bualan semata. Sekarang, aku terpaksa percaya. Izrail, pemuda tampan dengan mata penuh kesedihan itu telah membuatku kehilangan akal pikiranku untuk beberapa saat. Bahkan, dia juga membuatku lupa apa tujuanku mendekati pintu. Pertengkaran Papa dan Mama seperti tidak pernah terjadi. Suara ribut mereka seolah tertelan suara Izrail yang terus mengema di telingaku. "Kamu tidak perlu keluar, Renata. Tetaplah di sini." Begitu kira-kira ucapan Izrail yang berhasil aku ingat. Suaranya memiliki kekuatan supranatural yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Dia membuatku menurut hanya dengan ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN