BAB 11

1466 Kata

Sebelumnya, aku tidak tahu bahwa bahagia itu sederhana ; dengan segenap hati bisa tertawa. Aku juga tidak pernah menduga, bahwa berdamai dengan diri sendiri adalah cara terbaik untuk melepaskan beban di dalam hati. Hidup itu sederhana. Saat kamu tidak bernapas lagi, itulah kematian yang sesungguhnya. Luka, hanyalah cara Tuhan menunjukkan keberadaan kita di dunia. Aku belajar itu dari Izrail, pemuda tampan dengan sorot mata yang mempesona. Dia memang tidak secara langsung menasehatiku. Namun, sikap dan bagaimana dia memperlakukan aku telah memberikan bimbingan terbaik yang mampu membuatku berpikir ulang. Dia lebih mujarab dibanding terapis yang mencoba membangun mentalku di rumah sakit. Aku tidak tahu yang terjadi setelah aku pingsan. Saat aku sadar, Papa sudah berada di dekatku. Lelaki t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN