BAB 42

2002 Kata

Malam ini, aku tiba-tiba terjaga. Entah karena apa, padahal biasanya, obat Pereda nyeri memberikan efek yang membuatku tidur nyenyak dan bangun di pagi hari dengan sakit yang sama, pusing dan nyeri di sekujur tubuh. Aku tidak dapat menyalahkan obat Pereda nyeri yang hanya bertahan 6-8 jam, tetapi ini memang bukan saatnya aku bangun. Aku menoleh ke sekitar, papa berada di sofa, tertidur dengan wajah lelah. Wajah tuanya semakin terlihat tua karena beban hidupnya. Namun, aku melihat papa akhir-akhir ini bisa tersenyum dan tertawa, semua berkat nenek, bibi, paman dan anak-anak mereka. Aku tidak berani mengatakan atau menganggap dia tersenyum bahagia karena aku. Sebab, papa pernah berkata, kalau seseorang tersenyum tidak selalu karena mereka merasa bahagia, tetapi karena ingin bahagia. Jadi, a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN