SIMON’S POV Sejak kecil, aku merasa diriku berbeda dengan anak yang lain. Bukan soal fisik, penampilan atau semacamnya, melainkan soal kecerdasan. Sebagai seseorang yang memiliki IQ tinggi, aku memiliki kemampuan untuk lebih cepat memahami sesuatu, juga mengejar sesuatu yang lebih tinggi daripada anak lain pada umumnya. Guruku mengatakan aku memiliki potensi untuk bisa menjadi orang besar di masa depan. Sayangnya, orang tuaku tidak memiliki kemampuan untuk mendukung hal tersebut. Selain kasih sayang dan kemampuan pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan anak secara umum, orang tuaku tidak memenuhi syarat untuk menjadikanku sebagai orang hebat. Ayahku hanya seorang supir truk yang sering pergi untuk bekerja. Bahkan, bisa tidak pulang selama seminggu penuh. Namun, setiap ka

