Bab 65 | Penantian yang Menyiksa

2186 Kata

Langkahnya terlihat gontai memasuki kamar rawat itu, wajahnya kusut dengan penampilan yang sudah berantakan. Byan langsung duduk di sisi ranjang Kasih yang masih betah menikmati mimpinya. Dia mengecupnya tanpa suara dengan air mata yang kembali menetes membasahi wajahnya. Satu minggu sudah berlalu sejak Kasih dinyatakan koma. Dia tetap bersyukur, wanita itu telah melewati masa kritisnya, namun entah kapan wanita itu akan bangun. Dokter sendiri tidak bisa memastikannya. “Aku kuwalahan menghadapi anak-anak yang terus menanyakan kamu, sayang. Tolong bukalah mata kamu. Kami sangat membutuhkan kamu. Kami hilang arah tanpa kamu. Kami butuh melihat senyum dan tatapan kamu yang menenangkan itu.” Byan kembali terisak lagi sambil mengecupi punggung tangan Kasih. “Aku baru saja dari pengadilan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN