Kasih berjalan dengan cepat menuju ke parkiran, tubuhnya berkeringat dan badannya gemetar, Arvin terasa sangat menakutkan, kilatan di matanya seolah-olah sangat menginginkannya dan sanggup melakukan apapun untuk mencapai keinginannya.
Bahkan saat membuka pintu mobil, dia menjatuhkan kuncinya dan melihat tangannya yang sangat bergetar, Kasih mencoba menepuknya ringan dan menekannya agar berhenti gemetar, namun tidak bisa.
Hingga tepukan di bahunya membuat Kasih memekik dan terperanjat.
“Kasih … Ada apa? Ini aku.” Tanya Byan yang tiba-tiba ada di sana, menatap Kasih super khawatir, tatapan mata wanita itu sangat gelisah dan ketakutan dan Byan bisa melihat semakin jelas jika tubuh Kasih memang benar-benar bergetar.
Dia memiliki janji temu dengan teman kuliahnya di Amerika tadi, lalu sa
