Kasih menghela napasnya panjang dan beranjak dari kursinya, dia harus menemui Natasha untuk menanyakan beberapa hal terkait rancang bangun tipe kamar presidential suite room yang harus dia sesuaikan dengan beberapa desain yang akan dia garap. Ruangan wanita itu hanya berbeda sekitar tiga ruangan dari miliknya, dia mengetuk pintu itu hingga tiga kali, namun tidak ada yang membukanya. “Ibu Natasha belum datang? Atau tidak datang?” Tanya Kasih pada seorang yang mejanya tidak jauh dari ruangan Natasha. Dia datang ke kubikel salah satu bawahan Natasha. “Kurang tau Bu Lavina. Tapi tadi Nia masuk ke sana dan membuka pintunya karena tidak ada jawaban. Ternyata mejanya sudah bersih. Ada gosip dari divisi marketing, katanya Bu Natasha dipecat.” “Ha? Kamu sudah memastikan itu? Bagaimana mungkin